Bokep Viral Terbaru Tua-Muda 6 – Gampang Banget Anak Ini Cari Uang Saku PEMERSATUDOTFUN

Tua-Muda 6 – Gampang Banget Anak Ini Cari Uang Saku

Tidak ada voting

kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi klik cara mematikan ADBLOCK
Download free VPN tercepat
Tua, Muda, Gampang, Banget, Anak, Ini, Cari, Uang, Saku
Advertisement
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Tua, Muda, Gampang, Banget, Anak, Ini, Cari, Uang, Saku yang ada pada kategori BARAT published pada 5 Agustus 2022 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming Tua-Muda 6 – Gampang Banget Anak Ini Cari Uang Saku secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Content Yang Serupa :
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :



Pengalaman Indahku Bersama Dina - 2


Dari Bagian 1


Kupeluk dia keluar dari kamar mandi lalu kubaringkan Dina di tempat tidur, lalu aku duduk di sampingnya dan memulai foreplay kembali. Kumulai dengan ciuman di dahinya turun ke bibirnya. Perlahan kunikmati bibirnya yang mungil, dan kumulai permainan lidahku. Sesekali kusedot-sedot bibirnya. Lidah kami pun saling beradu dan semakin ganas.

Kulakukan itu sambil meremas-meremas boobs-nya, kenyal sekali dan nipples-nya pun mulai mengeras lagi. Kumainkan ke duanya dengan jari-jari tangan perlahan. Ciumanku turun ke lehernya yang putih. Kujilati, kukecup dan kedua tanganku tak henti-hentinya meremas toketnya, kepalaku pun di peluknya. Ciumanku turun lagi ke dadanya. Kuciumi dadanya secara melingkar, belum menyentuh nipplesnya. Kenyal sekali terasa di bibirku, dan tangannya tak lepas memeluk kepalaku serta desahannya semakin terdengar terutama saat aku mengecup bobanya..

"Mh, Ann.. Terusin"

Kukecup kedua bobanya. Lembut sekali rasanya di bibirku. Kujulurkan lidah dan kumulai mengusapnya dengan ujung lidahku, Dina mengeliat dan mendesah..

"Ohh.. Ohh.."

Bergantian kujilati bobanya, kiri kanan. Kugerakkan lidahku ke atas, bawah, kiri, kanan, dan melingkar. Desahannya semakin kencang, Dina mulai mengacak-mengacak rambutku walaupun pendek dan sesekali menekan-menekan ke dadanya. Nikmat sekali bobanya untukku, seperti cream yang lumer di dalam mulutku, terasa sekali saat kusedot-sedot nipple-nya tersebut.






Kusedot-sedot nip-nya perlahan dan lembut, sesekali kugigit kecil nip-nya. Dina sangat menikmatinya, dia sungguh santai. Kuhentikan sebentar permainan ini. Kusuruh dia untuk mengangkat tangannya di atas kepalanya hingga tampaklah ketiak yang mulus. Kuelus, kubisiki Dina di telinganya.

"Dina, aku suka ketiakmu" wajah Dina agak memerah, tak menyangka kubisiki hal itu. Kucium dan kujilati perlahan kiri dan kanan.
"Geli, Ann, tapi asyik", katanya.
"Dina, memekmu sudah basah ya?", tanyaku sambil memegang selangkangannya.
"Iya, horny banget nich. Terusin donk"

Kumulai lagi dengan menjilati bibir, leher dan telinganya. Lalu turun lagi ke dada. Kujilati nip-nya dan sesekali kusedot. Gerakan lidahku kupercepat. Salah satu tanganku turun ke selangkanganya, mengusap-mengusap paha, bibir memek, lalu klit-nya perlahan. Dina menggeliat dan mendesah-mendesah keenakan sambil memejamkan matanya.

"Ohh.. Mmh.."

Desahannya membuatku makin terangsang, pemainanku makin gila sehingga bobanya menjadi lebih memerah dan kucupang toketnya, kiri kanan. Lalu aku turun ke perutnya menuju memeknya. Kujilati perutnya dan 'belly button'-nya. Kubuka selangkangannya dan kuciumi memeknya sambil menghisap cairan memeknya, nikmat sekali rasanya. Memeknya terasa hangat, kujulurkan lidahku lalu membelah memeknya dari bawah ke atas perlahan. Dina makin menggeliat dan mendesah liar.

"Engh.. Ohh.."

Kugarap klit-nya. Kujilati perlahan, kugerakkan lidahku naik-turun, kiri-kanan, dan melingkar. Sesekali kusedot-sedot klit-nya, lembut sekali dan seperti ada sesuatu yang lumer dalam mulutku. Cairan memeknya makin deras dan denyut memeknya semakin terasa. Kutangkupkan lagi mulutku di memeknya, dan kakinya menjepit kepalaku. Tanganku yang bebas mengerjai boobs-nya kembali, kuberi pijatan di toketnya. Kucoba menusuk lubang memeknya hingga Dina berteriak kesakitan..

"Auw, sakit"

Kuurungkan niatku dan kembali mengelus klit-nya dan menyedot-menyedot memeknya. Desahan terdengar kembali dari mulutnya, tak lama tubuhnya mengejang dan memeknya makin berkedut dan..

"Ach.."

Dina dapat lagi, dan langsung kujilati. Lalu aku berbaring di sampingnya. Tubuh kami lumayan banyak berkeringat. Kucium bibirnya.

"Dina, tubuh kamu koq enak banget ya?" kataku sambil meremas-meremas dada nya.
"Ryann, masukin kontolmu donk. Aku udah nggak tahan lagi"
"Baik sayang", kubisiki dia sambil bersiap mengambil posisi.

Wajahnya memerah kembali. Kubaringkan dia di tepi spring bed, dan aku berdiri. Kubuka selangkangannya. Kugesekkan kepala kontolku di klit-nya, Dina memejamkan matanya dan tersenyum santai. Kupaskan kontolku lalu aku berbisik padanya..

"Siap, sayang?"
"Iya" jawabnya sambil memelukku.

Perlahan kumasukkan kontolku, memeknya cukup sempit tapi basah, aku juga bingung, aneh, masa sudah pernah dimasuki oleh 3 kontol, memeknya masih sempit, apa dia sering mengkonsumsi jamu sari rapet, pikirku.

"Auw", Dina berteriak kesakitan.
"Tenang, sayang. Kamu pasti akan merasakan kenikmatan" Dina kembali tenang.

Sodokan yang perlahan dan pasti akhirnya masuk ke memeknya. Hangat sekali, kudiamkan kontolku sebentar dan kuciumi bibirnya.

"Gimana, Dina?"
"Sakit, tapi sekarang nggak. Eng, Ann.. Kontol kamu enak juga, pas. Kayak nggarukin memekku"
"Suka, ya?" Dina mengangguk.

Kumulai gerakanku perlahan, maju-mundur. Mm, nikmat sekali memeknya memijat kontolku. Dina memejamkan matanya dan tersenyum santai menikmati kontolku. Desahan mulai terdengar dari mulutnya.

"Mh.."

Sodokan sedikit kupercepat, dan tanganku memijat toketnya serta memainkan nip-nya. Memeknya makin basah, dan terdengar suara decakan dari memeknya. Kucoba menggendongnya. Kakinya menjepit pinggangku kuat dan sodokanku semakin terasa hingga terdengar suara di antara memek dan sodokan kontolku. Kami berkeringat, dan aroma pheromone Dina semakin tercium, sexy sekali.

"Ann, Dina suka banget. Enak.."
"Aku juga suka, Din", ujarku.

Beberapa menit kemudian, denyut memeknya semakin terasa di kontolku, mulai dari kepala hingga batangnya.

"Ryan, aku mo sampe lagi nich.. Ach"

Tubuhnya mengejang sehingga Dina mendongakkan kepalanya. Cairan memeknya membasahi kontolku dan semakin licin. Ini makin membuatku mau keluar ditambah aroma pheromonenya yang sexy.

"Din, aku juga mo keluar nich.." Dina yang masih keasyikan memelukku dan menjawab..
"Di dalem aja.." Denyut memeknya makin membuatku cepat keluar dan..
"Argh.."

Kontolku memancarkan spermanya di dalam memeknya. Aku duduk, Dina masih kugendong. Kami berpelukan erat beberapa saat, lalu kucium dia.

"Ann, trims ya. Enak banget. Ntar lagi ya"
"OK, sayang"

Lalu kami beristirahat sebentar kira-kira 15 menit sambil aku memegangi toketnya, eh ternyata nafsunya bangkit lagi.

"Lagi Yuk", ajakku.
"Yuk" timpalnya.
"Gimana kalau kamu yang menjilat kontolku, mau kan?"
"OK"

Lalu dia pun mulai memegang kontolku, rupanya kontolku sudah mulai bangkit setelah mengeluarkan lahar panasnya. Dia jilat, sambil dikocoknya. Ohh enak banget, nggak sampai 15 menit rupanya aku sudah mau mengeluarkan sperma lagi.

"Dina, aku mo keluar nich.."

Kocokannya dipelankan dan Dina memegangi kontolku lalu mulutnya menutupi kepala kontolku. Lalu crot.. Aku keluarkan spermaku. Nikmat sekali, Dina menelannya dan menjilati sisa spermak tanpa sisa.

"Kamu telen ya" pintaku.
"Iya, abis enak sih" jawabnya sambil masih menjilati kontolku.
"Gimana, suka?"
"Suka banget, kalau setiap hari gini sih, kayak di sorga aja" Aku tersenyum.
"Aku juga suka ngoralin cewe", sahutku.
"Dina sudah ngasih dua lubang yang membuatku nikmat", kataku.
"Tapi aku masih mau lubang yang ketiga"
"Yang mana?" tanyanya.
"Anusmu"
"Maksudmu anal sex?"
"Yup, mo coba?" sahutku.
"Boleh, tapi gimana?"
"Kamu bawa jelly?" tanyaku.
"Buat apa?"
"Biar jadi pelumas di analmu, khan beda dari memek. Kalo anal sex, harus pake pelumas biar gak sakit"
"Ada, tuch di dalam tasku. Kuambil ya"

Benar-benar aku menikmati Dina. Dia kembali dengan jelly. Kusuruh dia menungging lalu kujilati anusnya dan kubasahi kontolku dengan jelly. Kusodokkan kontolku ke analnya. Perlahan. Dina kesakitan pada awalnya, baru setelah 1/2 kontolku masuk dia mulai santai.

"Ayo Ann, goyang"

Kugerakkan kontolku maju mundur sambil kupegangi pundaknya untuk lebih memantapkan sodokanku. Tanganku yang lain memainkan klit-nya dan sesekali kuremas-remas dadanya. Jepitan analnya kencang sekali hingga sesekali kutambah pelumasnya. Ketika kutidurkan Dina di atas meja, dia sangat menikmatinya. Dan aku pun menjilati nipples-nya, serta memainkan klit-nya dengan tanganku. Cairan yang keluar dari memeknya turun ke bawah menjadi pelumas. Licin sekali.

"Ann, kamu.. Gila yaa.. Tapi aku.. Suka"

Kupercepat kocokanku dan aku merasakan denyut di kontolku. Aku mau keluar, cepat-cepat kucabut dan kumasukkan ke dalam mulut Dina. Dina telah siap dan crot.. Spermaku muncrat kembali, lagi-lagi Dina membersihkan perlahan. Kugendong dia ke tempat tidur. Kami berbaring berpelukan, lalu kumasukan kontolku lagi ke dalam memeknya.

"Mau lagi ya Ann, tapi aku masih cape, abis 3 lubangku kamu pake semua sih"
"Nggak, aku juga masih cape, nggak apa-apa kan, biar enak aja kontolku dalam memek kamu"
"Iya deh", ujarnya.
"Ryan.. Sayang.. Terimakasih..", ujarnya lagi.
"Aku juga Dina", balasku sambil membelai rambutnya lalu kami tertidur.

*****

Demikianlah pembaca, mungkin cerita ini tidak terlalu merangsang nafsu seks anda, tapi kisahku ini adalah pengalaman apa adanya.


E N D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.